Menejemen SPBU Boyan Tanjung dan SPBU Sungai Besar Bantah Keras Tuduhan Kepada F Beking Penyalahgunaan BBM Subsidi

KAPUAS HULU Mediakota.com– Pihak pengelola SPBU di Boyan Tanjung dan SPBU Sungai Besar Kapuas Hulu tegas membantah tuduhan yang menyebutkan ada nya Oknum Tentara F membekingi praktik penyalah guna BBM subsidi untuk pekerja Peti

Berita yang beredar tidak memiliki dasar yang kuat dan berpotensi berita menyesatkan masyarakat.

Menurut perwakilan pengelola SPBU, operasional mereka selalu berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Pertamina dan pihak berwenang.

Pengelola SPBU Boyan Tanjung Hendri Sudarsono Membantah keras bahwa ada Oknum TNI F membekingi SPBU dan Menyalahgunakan BBM subsidi untuk pekerja Peti.

“Kami menjalankan operasional SPBU dengan penuh tanggung jawab, mengikuti regulasi yang berlaku, dan memastikan distribusi BBM subsidi tepat sasaran,” ujar manajer SPBU.Boyan Tanjung.

Terkait antrian kendaraan yang panjang, pihak SPBU menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh tingginya permintaan BBM subsidi di wilayah tersebut, bukan karena adanya praktik penyalahgunaan.

“Kami tidak memiliki kewenangan untuk membatasi siapa yang boleh membeli BBM selama mereka memenuhi syarat Sistim Barcode yang telah ditentukan.

Setiap kendaraan yang mengisi BBM di SPBU kami telah melalui proses verifikasi sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Pihak SPBU juga membantah keras tuduhan tuduhan yang tidak mendasar opini personal hanya berdasarkan keterangan pihak yang tidak senang karna ada beberapa orang mau ngisi BBM tanpa menggunakan Barcode namun tidak kami layani,karna orang tersebut tidak kami kenal.

“Kami memastikan semua pelanggan mendapatkan pelayanan yang sama dan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan. Tidak ada kendaraan yang diistimewakan atau diberi akses khusus untuk melakukan pengisian BBM berulang kali,” lanjutnya.

Dalam hal pengawasan dan inspeksi, pengelola menegaskan bahwa SPBU mereka rutin diperiksa oleh pihak Pertamina dan instansi terkait. “Kami selalu terbuka terhadap pemeriksaan, baik dari Pertamina maupun pihak berwenang lainnya. Jika ada indikasi pelanggaran, itu menjadi ranah aparat penegak hukum untuk menindaklanjutinya,” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kepatuhan dan pelayanan yang transparan, pengelola SPBU menegaskan bahwa kami beroperasi secara profesional dan sesuai SOP yang berlaku.

Kami juga meminta agar informasi yang beredar diklarifikasi dengan data yang valid. “Kami menghormati hak masyarakat untuk mendapatkan BBM subsidi, dan kami juga berharap tidak ada pihak yang menyebarkan informasi yang dapat menciptakan keresahan tanpa bukti yang jelas.

Jika ada keluhan, kami selalu terbuka untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik,” pungkasnya.

Bahkan didalam pemberitaan yang ada F disebutkan membekingi praktek penyimpangan BBM yang dijalani oleh salah satu pengusaha di Kapuas Hulu berinisial JP, pemilik SPBU Boyan Tanjung Kapuas Hulu dan SPBU Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu.

Hendri Sudarso selaku Manager SPBU Boyan Tanjung menyampaikan, bahwa didalam pengelolaan SPBU ini, sama sekali tidak ada keterlibatan F oknum TNI.

“Apalagi jika SPBU di Boyan Tanjung ini dituding menyalurkan BBM untuk kerja PETI dan dibekingi oknum TNI. Itu sangat tidak benar.

Hendri Darsono mengatakan, selam ini justru F ini turut membantu mengedukasi dalam pendistribusian BBM subsidi di SPBU ke masyarakat agar semua bisa d layani sesuai dengan ketentuan barcode tidak ricuh dan gaduh.

“F di tuduh membekingi serta melakukan penyimpangan BBM subsidi di tempat kami itu sangat keliru,” ujarny.

Terkait dengan menyalurkan BBM subsidi kami disini sama halnya dengan SPBU yang lain pada umumnya. Dimana dalam penyaluran BBM subsidi terutama truk dan mobil menggunakan sistem barcode. Serta CCTV.

“Jadi tidak mungkin kita menyalurkan BBM subsidi sembarangan tempat,” ucapnya.

Sementara itu Andri Manager SPBU Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu juga menyampaikan, bahwa tidak ada keterlibatan F dalam pengelolaan BBM di SPBU yang dikelolanya.

 

Andri SPBU Sungai Besar. Kita pastikan tidak ada keterlibatan F.

F saat dihubungi media ini membantah dan penuh kesal, jika dirinya di tuding terlibat disebutkan membekingi praktek penyimpangan BBM yang dijalani oleh salah satu pengusaha di Kapuas Hulu milik JP.di SPBU Boyan Tanjung Kapuas Hulu dan Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu.

“Saya hanya membantu memberi edukasi pendistribusian atau penyaluran BBM itu ke masyarakat dan beri pemahaman karna banyak masyarakat yang belum paham dan ngerti sistim barcode,agar tidak ribut dan masyarakat mendapatkan BBM secara merata sesuai aturan,Bukan berarti saya membekingi SPBU yang ada,” katanya.

F menegaskan, bahwa dirinya sama sekali tidak ada keterlibatan dengan dua SPBU yang ada di Kapuas Hulu yang dituding melakukan penyimpangan BBM bersubsidi.

“Saya tidak ada kaitannya dengan SPBU di Sungai Besar dan di Boyan Tanjung. Apalagi saya dikatakan sebagai Manager disana. Cek saja nama saya, ada

F tegas mengingatkan kepada rekan rekan Media jangan lah membuat berita opini yang tidak sesuai dengan Etika Jurnalistik saya juga paham dengan rekan media karna keluarga saya juga banyak bekerja di Media.

Berita sepihak bisa merusak kepercayaan masyarakat pada media, karena mereka akan merasa bahwa media tidak bisa diandalkan sebagai sumber informasi yang objektif.

Berita sepihak tanpa cek andricake dan tanpa verifikasi, konfirmasi terlebih dahulu rentan menimbulkan pitnah mentah.

Pemberitaan yang tanpa di konfirmasikan tak seimbang bisa memicu perselisihan atau konflik, terutama jika berita tersebut menyangkut isu yang sensitif atau kontroversial.

Hasnan Sutanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *