Hati Masyarakat Sumenep Teriris Oleh Bayi Bernama Reihan yang Ditinggalkan di Depan Pintu Masjid aL kautsar Perumnas Giling pamolokan sumenep

Sumenep, Mediakota.com – Suasana haru bercampur pilu menyelimuti kawasan perumahan Nasional Giling Pamolokan, Sumenep, pada 14:23 Kamis (19/12) sore. Tangis bayi yang baru lahir memecah kesunyian, namun bukannya membawa kebahagiaan, melainkan duka mendalam. Seorang bayi laki-laki ditemukan tergeletak lemah di depan pintu Masjid Al Kautsar, dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Penemuan bayi malang ini pertama kali diketahui oleh Ibu Suto, warga setempat yang tengah menjalankan ibadah di masjid. “Saat itu saya mendengar suara tangisan bayi yang sangat lemah. Awalnya saya pikir itu suara kucing, namun setelah saya mendekati sumber suara, betapa terkejutnya saya melihat seorang bayi tergeletak di depan pintu masjid,” ungkap Ibu Suto dengan suara bergetar.

Bayi mungil tersebut masih lengkap dengan ari-arinya dengan panjang 90 cm. mengindikasikan ia baru saja dilahirkan. Kondisi bayi yang lemah dan terlantar membuat hati siapa pun teriris. Disebelah bayi ada kertas kecil bertuliskan namnya Reihan. Tanpa berpikir panjang, Ibu Suto segera melaporkan kejadian ini kepada pihak puskesmas setempat.

Dr yang tiba di lokasi langsung memberikan pertolongan pertama kepada bayi tersebut. “Bayi ini dalam kondisi cukup kritis, namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk menstabilkan kondisinya,” ujar dr Yuli.-, Kepala Puskesmas Pamolokan yang menangani kasus ini. Bayi malang yang bernama Reyhan tersebut beratnya 3,7 Kg dengan panjang 49 cm kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. MOH Anwar Sumenep untuk mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa memilukan ini mengundang keprihatinan masyarakat luas. Banyak warga yang merasa terpanggil untuk membantu bayi malang tersebut. Donasi berupa pakaian bayi, susu formula, dan perlengkapan bayi lainnya berdatangan dari berbagai penjuru.

dr. Erliyati Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat ditemui awak media mengatakan kepiluan yang mendalam. “Sebagai seorang dokter dan seorang ibu, hati saya teriris melihat bayi sekecil Reyhan harus mengalami nasib seperti ini. Saat ini, tim medis kami tengah berjuang sekuat tenaga untuk memberikan perawatan terbaik agar Reyhan dapat tumbuh sehat dan kuat. Semoga dengan kasih sayang dan doa dari kita semua, Reyhan dapat melewati masa-masa sulit ini dan menjadi anak yang sholeh.” Ucapnya

“Saya sangat sedih mendengar berita ini. Reyhan Bayi yang tidak berdosa harus mengalami nasib seperti ini. Semoga ada keluarga yang bersedia.”

Penemuan bayi di tempat ibadah seperti masjid menjadi sorotan khusus. Tindakan tega membuang bayi di tempat suci ini mengundang pertanyaan besar tentang nilai-nilai kemanusiaan.

“Peristiwa ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang dan perlindungan dari orang tuanya,” ujar Ustadz Sahi Tokoh Agama.

Pihak kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas orang tua bayi tersebut. Namun hingga saat ini, belum ada petunjuk yang berarti.

Meskipun peristiwa ini menyayat hati, namun di balik duka, ada secercah harapan. Banyak pihak berharap bayi malang ini dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia.

Semoga bayi ini diberikan kesehatan dan rezeki yang melimpah. Dan semoga kita semua dapat belajar dari peristiwa ini untuk lebih peduli terhadap sesama,” pungkas Ibu Suto.

(R. M Hendra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *