Manggar, Belitung Timur – Pengurus Masjid Agung Darussalam Manggar menggelar kegiatan Tabligh Akbar dan Sholat Tasbih Akhir Tahun 2024 bersama Ust. Firdaus Adailamy. LC.
Bertempat di Masjid Agung Darussalam Desa Baru Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur. Selasa (31/12/20264) Pukul 19.30 WIB.
Kegiatan Tabligh Akbar dan Sholat Tasbih ini dihadiri oleh Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar, Penceramah Ust Firdaus Adailamy. LC, Dandim 0414/Belitung, diwakili Danramil 414-02/Manggar Mayor CKe Ihsan, Kapolres Belitung Timur diwakili Kapolsek Manggar AKP Abdul Harris, Sekda Belitung Timur Mathur Noviansyah, ST., M.Eng, Ketua MUI Belitung Timur, Ustd Suyatno Taslim, Pimpinan BAZNAS Belitung Timur, M. Erwinsyah, S.E, Ketua DKM Masjid Darussalam Manggar H. Mifta Suhni, Camat Manggar Herri Susanto S.STP, Kades Baru Husnul Khalik dan para undangan lainnya beserta para jamaah.
Ketua DKM Masjid Darussalam Manggar H. Mifta Suhni dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan Tabligh Akbar dan Sholat Tasbih Akhir Tahun 2024.
” Alhamdulillah, hari ini kami masih dapat melaksanakan kegiatan rutin akhir tahun di Masjid Agung Darussalam. Yang mana kegiatan ini telah kami laksanakan dari tahun 2016 dan 2020 sedangkan pada tahun 2021 kami tetap memaksakan pelaksanaan tersebut. Dan Alhamdulillah pada malam hari ini masih dapat kami laksanakan mudah-mudahan seluruh Pengurus Masjid Darussalam dan jamaah masjid diberikan kekuatan kesehatan dan keselamatan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sehingga kegiatan rutin yang kami laksanakan pada tiap akhir tahun dapat terlaksana Amin ya robbal alamin,” terang Suhni.
Suhni juga berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat sama-sama menimba ilmu dan dapat jadi penuntun bagi kita yang nantinya melangkah di tahun yang akan datang yaitu tahun 2025.yang nanti akan disampaikan Oleh Al Mukarom Al ustaz firdaus.
” kami juga menghanturkan maaf yang tak terhingga kepada seluruh para undangan, Bapak Wakil Bupati dan seluruh jamaah apabila di dalam pelaksanaan pada malam hari ini terdapat salah. Baik yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja di dalam pelayanan kepada para jamaah sekalian,” ucapnya.
Sementara itu, Ust Firdaus Adailamy. LC. membeberkan ceramahnya dengan mengusung tema ” Membuka Pintu Hati Dengan Musahabah Diri “.
” Alhamdulillah tiada henti kepada Robb Yang Maha Ghofur di mana Allah SWT masih karuniakan kepada kita kesempatannya, nikmat-nikmatnya. Dimana sampai saat ini Allah mudahkan langkah kaki kita, nih tangan kita melenggang. Allah dulukan kita pada waktu ini di mana banyak manusia lainnya lalai. Allah dudukan kita di tempat yang penuh dengan keberkahan ini. Alhamdulillah,” sebutnya.
Lanjutnya lagi, Kalau kita senantiasa bersyukur kepada Allah Robb Yang Maha Ghofur, InsyaAllah hidup kita akan semakin subur, semakin makmur, panjang umur. Amiin ya robbal Aalamiin. Sholawat beriring salam marilah kita curahkan kepada pimpinan Baginda semesta alam ialah Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam allahumma sholli wasallim wabarik alaihi.
” Hadirin Jamaah Yang dimuliakan Allah SWT, kita ini manusia, manusia itu berjalan atas tiga dimensi waktu. Masa lalu, masa kini atau masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa lalu tidak akan pernah bisa kita ulang dulu semua Maka kalau ada kekurangan kesalahan yang kita lakukan di masa lampau maka kita perbaiki agar menjadi bekal untuk masa yang akan datang,” paparnya.
Sebutnya juga, yang hari ini lebih baik ketimbang hari yang telah berlalu. Barangsiapa yang tahun ini lebih baik ketimbang tahun yang telah berlalu, maka dia termasuk orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang tahun ini amal ibadahnya sama saja seperti tahun yang kemarin, maka dia termasuk orang yang merugi. Apalagi amal ibadahnya tahun ini lebih buruk ketimbang tahun yang telah berlalu maka termasuk orang yang celaka.
” saat ini kita berada di penghujung tahun 2024 dan sebentar lagi memasuki awal tahun 2025. Dengan demikian, kita sudah melewati hari yang begitu panjang dengan berbagai macam kegiatan dan aktivitas, baik yang direncanakan maupun hanya kebetulan, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai manusia biasa, kita tidak luput dari kelalaian, dan juga mampu melaksanakan kebaikan meski tidak istiqamah. Di antara perbuatan kita, ada yang sejalan dengan perintah Islam, ada juga yang melanggar, bahkan kadang menyimpang dari syariat. Ada yang bermanfaat bagi umat, ada juga yang justru merugikan bahkan kadang membahayakan.
” Dalam konsep Islam, kita diperintahkan untuk bermuhasabah, introspeksi dan mengevaluasi diri dari segala perbuatan yang sudah dilakukan. Jika kita mampu melakukan refleksi dan introspeksi diri, maka kita dikategorikan orang yang cerdas, sedangkan yang tidak mampu bermuhasabah atas perilaku yang telah diperbuatnya maka disebut orang yang lemah,” ucapnya.
Keterangan ini di kutip dari sabda Nabi Muhammad saw: Artinya, “Orang yang cerdas adalah orang yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.” (HR. Ahmad).
Lantas bagaimana cara bermuhasabah yang sesuai dengan ketentuan Islam? Ia jelaskan, Mula Al-Qari dalam kitab Mirqatul Mafatih menjelaskan yang artinya : “Dia mengevaluasi perbuatan, kondisi, keadaan dan perkataannya di dunia. Jika baik maka dia memuji Allah, dan jika buruk maka mestinya dia bertobat, kemudian mengejar sesuatu yang yang telah luput darinya, sebelum dirinya dievaluasi di akhirat kelak.”
” Berdasarkan penjelasan Syekh Mula Al-Qari, bermuhasabah itu tidak hanya sekadar mengingat keburukan-keburukan yang sudah kita lakukan. Tidak juga cuma membayangkan kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi. Tapi lebih dari itu, muhasabah harus diwujudkan dalam tindakan nyata agar dosa-dosa kita selama hidup ini mendapat ampunan dari Allah SWT. Caranya adalah dengan bertobat sungguh-sungguh. Tobat yang sebenarnya berarti kita beristighfar, berhenti dari perbuatan maksiat, menyesali dosa-dosa yang sudah dilakukan dengan hati yang mendalam, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Begitu pula jika menyangkut hak-hak sesama manusia, harus diselesaikan dengan baik,” paparnya.
Jadi katanya, bisa kita pahami bahwa muhasabah itu bukan sekadar seremoni di akhir tahun, tetapi merupakan langkah berkelanjutan untuk terus memperbaiki diri agar kita menjadi hamba yang lebih taat kepada Allah SWT.
” Teruslah menilai diri sendiri sebelum datang saatnya kita dinilai, dipertanyakan, dan dihisab oleh Allah SWT. Dengan cerdas menghisab diri di dunia, insya Allah hisab kita di akhirat nanti akan menjadi lebih ringan,” pesan penutupnya.
kegiatan ini dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah. Dan dilanjutkan Sholat Tasbih.