Sumenep, Mediakota.com – Di tengah deburan ombak yang tak kenal lelah, dan di bawah naungan langit biru yang membentang luas, sebuah kisah inspiratif terukir di Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Suhrawi, sang nahkoda pulau, kepala desa yang visioner, tengah menceritakan mimpi-mimpi besar untuk kemajuan desanya.
Bagaikan tunas bambu yang kokoh menembus kerasnya tanah, Suhrawi dengan semangat membara, tak gentar menghadapi tantangan. Ia menyadari, amanah yang diembannya dari pemerintah daerah untuk mewujudkan program ketahanan pangan 20% bukanlah sekedar angka, melainkan sebentuk tanggung jawab suci yang harus dipikulnya dengan sepenuh hati.
Lebih dari sekedar membangun infrastruktur fisik, Suhrawi adalah seorang arsitek peradaban. Ia memahami, pembangunan desa hakikatnya adalah tentang membangun manusia seutuhnya. Bagaikan pelita yang mengecewakan kegelapan, ia hadir memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi, menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang berduka, dan berbagi rezeki dengan anak yatim serta fakir miskin.
Di tengah kesibukannya membangun desa, Suhrawi tak lupa menyirami rohani warganya dengan kegiatan-kegiatan positif. Bagaikan mata air yang mengalirkan kesegaran, ia menggagas lomba takbir di malam lebaran, menghidupkan kembali tradisi yang sempat vakum, dan menggelar acara buka puasa bersama yang khidmat.
Di balai desa Pajanangger yang indah gagah dan megah, di bawah temaram senja bulan Ramadhan yang penuh berkah, Suhrawi didampingi Forkopimcam Arjasa dan tokoh masyarakat, berbagi kebahagiaan dengan 25 anak yatim, 27 guru ngaji, dan para takmir masjid. Bagaikan nahkoda yang mengemudikan kapal di tengah badai, Suhrawi hadir sebagai pemimpin yang mengayomi, memberikan santunan dan semangat kepada mereka yang membutuhkan.
Langkah-langkah Suhrawi, sang nahkoda pulau, adalah sebuah Mata Air di tengah gurun pasir. Ia adalah teladan bagi desa-desa lain di kepulauan, bukti nyata bahwa dengan semangat, dedikasi, dan cinta kasih, sebuah desa dapat menjelma menjadi permata yang bersinar di tengah lautan.
(R.M Hendra)