Manggar, Belitung Timur -Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Beltim Asmawa Tosepu AP. M.Si menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Diskusi Terbuka terkait Pencegahan Paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme di Kabupaten Belitung Timur menuju Indonesia maju, sejahtera dan cinta damai. Bertempat di Gedung Auditorium Zahari MZ Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur. Rabu (16/10/2024).
Acara dihadiri oleh Pjs. Bupati Beltim Asmawa Tosepu AP. M.Si, KASATGASWIL Kep. Bangka Belitung Densus 88 Anti Teror POLRI AKBP Maslikan S.Sos, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Belitung Timur, Asisten, Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Belitung Timur; Narasumber Bapak Sofian Sauri; Camat dan Forkopimcam se-Kabupaten Belitung Timur; Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas se Kabupaten Belitung Timur; Para Ketua Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Organisasi Kepemudaan, Pegiat Lingkungan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Asosiasi Kemasyarakatan se Kabupaten Belitung Timur, Dukun Kampong se- Kabupaten Belitung Timur, serta tamu undangan lainnya.
Pjs Bupati Beltim Asmawa Tosepu dalam mengawali sambutannya mengucapkan. selamat datang kepada AKBP Maslikan, S.Sos. KASATGASWIL Kep. Bangka Belitung, DENSUS 88 Anti Teror Kepolisian Republik Indonesia, di Belitung Timur. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami Pemerintah Daerah, menyambut kedatangan bapak dan dapat turut berkumpul disini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Asmawa juga katakan Kabupaten Belitung Timur, merupakan daerah yang memiliki demografi yang sangat dinamis, rumah bagi berbagai Agama, Suku Bangsa dan golongan. Namun dengan keberanekaragaman tersebut, seluruh masyarakat mampu menjaga keamanan dan ketertiban serta saling bertoleransi.
” Sebagai Penjabat Sementara Bupati Belitung Timur, Saya berharap dan mengajak kita semua, untuk terus menjaga budaya keramah-tamahan, kekompakan, saling membantu, tenggang rasa, dan saling menghormati satu sama lain. Nilai-nilai ini sangat penting untuk dipertahankan di tengah masyarakat kita yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama,” ujar Asmawa.
Lanjutnya pula, meskipun zaman terus berubah, saya berharap kita tetap serasi dalam menjalani setiap sendi kehidupan, selalu santun dalam bertindak, dan peduli terhadap sesama. Hal-hal inilah yang akan menjaga keutuhan sosial dan menjadi kekuatan besar bagi Belitung Timur dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Dalam upaya kita bersama untuk Pencegahan Paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, Dan Terorisme, penting bagi kita untuk membangun kerjasama yang kuat di berbagai elemen masyarakat, baik dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun generasi muda, agar dapat mencegah paham-paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, Pencegahan terhadap paham-paham radikal dan intoleransi bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai bagian dari masyarakat yang cinta damai. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen bangsa sangat diperlukan.
” saya berharap kita bisa merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan di lapangan untuk mencegah berkembangnya paham-paham intoleransi dan radikalisme di Kabupaten Belitung Timur. Mari kita jadikan Belitung Timur sebagai daerah yang damai, maju, dan sejahtera dengan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai perbedaan,” ujar Asmawa.
Pada kesempatan dialog AKBP. Maslikan, S. Sos, Kasatgaswil Kep Babel, Densus 88 Anti Teror POLRI
dan Sofian Sauri mengangkat topik Radikalisme dan Terorisme serta memberikan penjelasan tentang tahap-tahap radikalisme, penyebab/pengaruh, pola perekrutan serta penyebaran, kejahatan terorisme baik sifat dan metodenya, tantangan radikalisme terhadap wilayah Belitung Timur serta upaya ancaman radikalisme pada Wilayah Belitung Timur.
Pada akhir penyampain penjelasannya Ia memberi kesimpulan untuk menciptakan Indonesia terbebas dari cengkraman radikalisme, terorisme dan isis maka semua pihak bersinergi kuat, membuat program /terobosan yang menyentuh sendi-sendi kehidupan serta implementasi program yang terus menerus/ berkesinambungan, dengan sasaran untuk penghapusan atau mematikan radikalisme (individu, kelompok dan organisasi).