Manggar, Belitung Timur – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Beltim gelar Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Belitung Timur dengan dibuka langsung oleh Sekda Beltim Hendri Yani mewakili Bupati Beltim Kamarudin Muten. Bertempat di Rumah Makan Fega Desa Baru Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur. Selasa (7/10/2025).
Kegiatan ini bekerjasama dengan Yayasan Jaringan Inovasi Kreatif yang menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telkom Indonesia (Persero) TbK. Dimana PT. Telkom Indonesia (Persero) TbK melakukan pendampingan secara menyeluruh melalui pelatihan, pemasaran digital, peningkatan kualitas produk, pengurusan legalitas usaha hingga fasilitasi ekspor dan pembayaran.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 6 – 8 Oktober 2025, melibatkan 50 UMKM lokal yang ada di Kabupaten Belitung Timur. Dimana hari pertama dilaksanakan pelatihan, hari kedua diisi dengan seremonial kegiatan dan hari ketiga penutupan.
Dalam sambutannya, Hendri Yani menyampaikan bahwa Pemkab Beltim mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif serta sinergi antara Yayasan Jaringan Inovasi Kreatif dengan PT Telkom Indonesia melalui program CSR nya.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya dalam memberdayakan masyarakat pesisir, khususnya para pelaku usaha pengolahan hasil kelautan, melalui pendekatan yang bersifat upskilling, yaitu peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan motivasi dalam mengelola usaha secara lebih profesional dan berkelanjutan.
“Saya sangat mendukung skema pelatihan ini karena praktis, menyentuh langsung lapangan, dan disertai pendampingan, sehingga benar-benar memberdayakan serta meningkatkan kemandirian dan daya saing masyarakat pesisir,” ujar Hendri Yani.
Ia berharap kepada para peserta yang mengikuti pelatihan ini agar semangat dan serius, karena ini merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan kapasitas usaha dan memperluas pasar hingga tingkat lokal, regional, maupun nasional.
“Kepada seluruh stakeholder, saya mengajak untuk terus menjaga kolaborasi dan sinergi agar program seperti ini tidak berhenti pada satu kegiatan saja, tetapi terus berkembang dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kabupaten Beltim,” ujarnya.
Disisi lain, Analis Ekonomi dari Yayasan Jaringan Inovasi Kreatif, Acuviarta Kartabi yang menjadi mitra pelaksana program, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar pelaku usaha perempuan di pesisir.
“Program ini lebih mengarah ke mompreneur, makanya sekitar 97 persen pesertanya adalah ibu-ibu. Kami ingin membantu mereka agar mampu mengolah hasil perikanan laut menjadi produk yang bernilai tambah dan layak jual secara nasional,” ujarnya.
Pengamat Ekonomi ini juga menambahkan bahwa pelatihan ini tidak berhenti pada teori, tetapi juga diikuti dengan bantuan sarana usaha dan pendampingan pasca pelatihan.
“Setelah pelatihan, kami akan berikan bantuan dalam bentuk barang senilai sekitar Rp86 juta, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelaku usaha. Harapannya, bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kapasitas produksi,” jelas Acu sapaan akrabnya.
Dosen Universitas Padjadjaran Bandung ini juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Beltim dan seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada Bupati, Ketua DPRD, dan jajaran dinas terkait atas kerja sama dan dukungannya. Semoga melalui program ini, produk-produk UMKM kuliner di Kabupaten Beltim, khususnya Manggar dan sekitarnya, bisa go nasional dengan kemasan yang baik, higienis, dan bernilai ekonomi tinggi,” tambahnya.
Melalui kerja sama ini, diharapkan sektor perikanan tidak hanya bergantung pada hasil tangkap, tetapi juga mampu berkembang melalui industri pengolahan yang inovatif dan berkelanjutan.
Seusai acara, Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar yang menyempatkan diri hadir disesi akhir memberikan semangat dan himbauan serta motivasi kepada para UMKM yang ikut pelatihan tersebut.
“PT Telkom Indonesia (Persero) TbK sudah meringankan tangan dan kakinya ke Belitung Timur dan memberikan bantuan. Ini adalah tes pertama, berhasil atau tidak. Jadi tolong berpikirnya jangan hanya pada awal diberi bantuan tapi realisasikanlah supaya ini bertahan, ” imbau Khairil.
Khairil juga katakan kita dari pemerintah daerah insya Allah akan berjuang juga melalui Dinas perindustrian nanti upaya-upaya mana yang harus dilakukan.
” Saat ini bahan baku kita di bidang tepung pasti cukup kemudian ikan. Nanti Insyaallah Saya sampaikan ke Pak Bupati terutama terkait bahan baku,” janjinya.
Sebetulnya kalau misalnya Badan Usaha Milik Daerah kita mumpuni lanjutnya, khusus untuk tepung bisa kita lakukan yang penting Bapak Ibu pelaku UMKM jangan patah arang di dalam melaksanakan kegiatan UMKM dan yang penting lagi jangan culas misal kualitas 3 jangan disebut kualitas 1.