Sorong, mediakota.com — Ketua devisi humas dan Publikasi Media Pro Jurnalis Papua Barat Daya mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar memeriksa Mingho pengusaha kayu Ilegal Loging Atau kayu Eksort ilegal dari Sorong Papua Barat Daya, Rabu (22/10) saat ditemui wartawan di Sorong.
Menurut Dedi Humas PJS mengatakan bahwa pengusaha tersebut sangat merugikan pemerintah daerah dn negara, dalam hal pendapatan atau pajak negara.
” kita bisa bayangkan saja, seorang pengusaha kayu Eksort ilegal ke beberap negara bisa menjalankan aktivitas kayu eksport ilegal dari Sorong. Tanpa membayar pajak-pajak ke Instanai terkait. Padahal kegiatan Eksort ke luar negeri sangat lancar dan banyak setiap hari dari berbagai daerah dan antar kabupaten”beber Dedi kepada wartawan.
Kami terim laporan laporan bahwa pengusaha Mingho atau Budi tersebut memang sangat bandel dan nakal. Meski pernah mendiami lembaga pemasyarakatan di Sorong, namun aktivitas kayu eksport ilegal terus berjalan di Sorong raya. Dan tidak hanya itu, beberap pihak terkait juga di sogok untuk meringankan masa tahanannya saat di vonis oleh majelis hakim di pengadilan negeri sorong.
Untuk itu kami meminta agar KPK sendirilah yang datang dn menahan Mingho alias Budi tersebut. Agar jangan semena mena kepada pemerintah atau negara dengan menjalankan bisnis ilegal di Papua Barat daya. Karena mungkin sewaktu ditahan beberapa waktu lalu, memang yang bersangkutan telah menyogok beberapa pihak. Tetapi untuk kali ini kami meminta KPK bisa menahan yang bersangkutan dan menyita semua aset yang ada di Sorong Papua Barat daya. Karena itu merupakan hasil dari korupsi atau pajak ajak yang tidak dibayarkan oleh Negera. Jadi pasta yang bersangkutan harus diperiksa dan ditahan seluruh asetnya.
Sementara Menteri Keuangan Purbaya saatvdi konfirmasih melalui via telepon whats Aap mengatakan bahwa kasus atau laporan humas PJS akan ditindak lanjuti oleh pihaknya sebelumnya KPK akan melakukan pemeriksaan atau penahanan kepada yang diduga atau yang bersangkutan pengusaha kayu eksport ilegal atau pemilik PT Alko di Sorong.
(dedi)