Kepala Desa Bustanul Affa Lepas “Bunga Semata Wayang” dalam Balutan Adat dan Makna Filosofis

Sumenep, Mediakota.com Jumat Pagi Jumat yang agung di Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, menjadi saksi bisu terajutnya sebuah mahligai asmara yang sarat makna. Kediaman Kepala Desa Kebonagung, Bustanul Affa yang akrab disapa Kades Tanu bersolek megah, menggelar hajat pernikahan putri tercintanya, Mbak Tias, yang dipersunting oleh Pangeran Sehari, Mas Edo, seorang jejaka gagah, tampan, dan mapan.

Akad nikah yang dilangsungkan tepat pukul 07.07 WIB bukan sekadar ritual janji suci biasa, melainkan sebuah kanvas waktu yang dilukis dengan benang-benang spiritualitas dan kearifan lokal. Pemilihan waktu nan presisi ini, di hari Jumat yang disucikan umat muslim sebagai “Sayyidul Ayyam” atau penghulu hari, memancarkan aura kesejahteraan dan keberkahan.

Angka kembar 7:07 yang menjadi penanda dimulainya babak baru kehidupan kedua mempelai, memiliki resonansi filosofis yang mendalam. Dalam tradisi keislaman, angka tujuh adalah simbol kebesaran Ilahi, tersemat dalam tujuh lapis langit dan bumi, serta inti tujuh ayat Surah Al-Fatihah. Dalam semesta alam, ia mewujud dalam tujuh warna pelangi dan tujuh nada dasar harmoni musik.

Kades Tanu, yang dikenal memiliki garis keturunan yang menjunjung tinggi tradisi luhur, menjadikan momen ini sebagai penancapan tonggak kemakmuran bagi rumah tangga putrinya. Konstelasi waktu istimewa ini, diyakini sebagai ‘aji pusaka’ yang diwarisi dari tata cara agung para raja di Keraton Sumenep terdahulu sebuah warisan yang kaya karomah dan keberkahan untuk menjamin keberlangsungan hidup yang lestari (bahagia, makmur, sentosa).

“Momentum ini adalah penyerahan obor estafet kebahagiaan. Kami menapaktilasi laku bijak leluhur, memohon berkah tertinggi, agar bahtera rumah tangga anak kami senantiasa berlayar di samudra rezeki dan kedamaian,” tutur Kades Tanu dengan raut wajah penuh haru dan optimisme.

Pesta yang digelar dalam suasana khidmat namun meriah ini dihadiri oleh sejumlah bintang daerah dan tokoh sentral. Tampak hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Bapak Anwar Syafroni, serta Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Sumenep, Bapak H. Obet. Kehadiran mereka seolah menjadi payung restu dari pilar-pilar pemerintahan desa.

Tak ketinggalan, Penasehat PKDI Se-Jawa Timur, Bapak H. Miskun Legyono, turut menjadi saksi keberkahan. Pemandangan menarik juga tersaji dengan hadirnya teman karib Kades Tanu dari Jakarta, Ketua Gangster Kapak Merah, yang secara khusus terbang jauh untuk memberikan ucapan selamat dan memeriahkan hari bersejarah sang sahabat. Kehadiran para tokoh dari berbagai spektrum ini mengukuhkan Kades Tanu sebagai “Nakhoda Desa” yang memiliki jejaring sosial nan luas dan erat.

Pernikahan Mbak Tias dan Mas Edo bukan hanya perayaan bersatunya dua hati, namun juga sebuah panggung yang memamerkan harmonisasi antara spiritualitas Islam, adat istiadat keraton yang terawat, dan simpul-simpul persahabatan sejati, menjadikannya episentrum kemuliaan di bumi Sumenep.

(R. M Hendra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *