Guna Perkuat Pemahaman Jurnalis, Pokja Wartawan Beltim Adakan Dialog Wartawan

Manggar, Belitung Timur – Dialog Wartawan yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja (POKJA) Wartawan Belitung Timur (Beltim) yang diketuai oleh Suherman Fuad, Senin (1/9/2025) berjalan sukses dan mendapatkan respon positif dari seluruh yang hadir.

Acara yang dikemas dengan nuansa kekeluargaan ini dilaksanakan di Aula Rumah Makan Fega, Desa Baru Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur dengan tema ” Berita Yang Berimbang – Kekerasan Terhadap Wartawan Dan Jurnalis Di Lapor Ke Dewan Pers ” menghasilkan suatu pengingat penting bahwa kebebasan pers kunci utama demokrasi yang sehat.

Acara Dialog ini menghadirkan 4 Narasumber yaitu Anggota Dewan Pers yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pengaduan (Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers) untuk periode 2025-2028 Muhammad Jazuli, Analis Dewan Pers Ahmad Setyono, Ketua PWI Belitung Bastian Yanto dan Ketua IPJI Belitung Sumarno AS. Juga dihadiri oleh Kapolres Beltim AKBP Indra Feri Dalimunthe, S.H., S.I.K., M.H., M.M yang didampingi oleh Kasat Intel Polres Beltim IPTU Maman Sulisman,S.H beserta jajaran, para NJO/LSM serta Wartawan dan Jurnalis yang bertugas di Kabupaten Belitung Timur.

Mengawali pemaparan Narasumber, Ketua PWI Belitung Bastian Yanto menegaskan bahwa PWI secara konsisten mendorong seluruh Jurnalis dan Wartawan di Belitung juga Belitung Timur untuk bekerja secara profesional, independen dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

Ketua Komisi Pengaduan (Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers), Muhammad Jazuli menyampaikan bahwa perkembangan pengaduan terhadap pemberitaan media pada sepanjang Januari – Agustus 2025 itu naik 100%, Dewan Pers telah menerima 800 pengaduan.

” Ini merupakan jumlah angka tertinggi dalam empat tahun terakhir untuk periode yang sama. Hal ini teridentifikasi karena kesadaran publik akan haknya semangkin meningkat dan masih ada tantangan besar bagi media khususnya media daring dalam menegakkan standar etika jurnalistik,” terangnya.

Jazuli juga sebutkan hal lainnya yaitu kemudahan kanal pengaduan melalui sistem LPE dan sarana online lainnya, juga kualitas jurnalistik menurun, termasuk praktik clickbait, kurang verifikasi serta kecenderungan mencampur fakta dengan opini.

” Kepentingan non jurnalistik dimana beberapa media dipandang cenderung mengabdi pada kepentingan politik atau pemilik sehingga rawan melanggar etika,” katanya.

Untuk itu lanjutnya, Dewan Pers mengajak untuk mengutamakan kualitas jurnalistik dengan pemberitaan akurat, berimbang dan beretika.

” Laksanakan uji informasi melalui konfirmasi, klarifikasi dan verifikasi sebelum publikasi. Juga menghormati hak jawab dan koreksi dimana hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial media,” tegasnya.

Jazuli juga sangat mendukung dengan diadakannya acara Diskusi Wartawan ini untuk memperkuat pemahaman wartawan ataupun jurnalis terhadap itu semua.

Sementara itu, Analis Dewan Pers Ahmad Setyono juga menyebutkan bahwa Dewan Pers berkomitmen untuk menjaga kemerdekaan Pers, melindungi hak publik dan memperkuat ekosistem media yang sehat. Dengan berpedoman pada kode etik seperti yang tertuang di buku kode etik Wartawan.

Kemudian, Sumarno AS selaku Ketua Ikatan Penulis Dan Jurnalis Indonesia (IPJI) menekankan pentingnya akurasi dan etika dalam membuat berita.

” Setiap berita harus melalui proses komunikasi dengan narasumber yang valid. Wartawan tidak boleh sembarangan mencantumkan inisial atau opini pribadi yang tidak sesuai. Harus juga lebih bijak dan teliti dalam menyajikan berita di era teknologi yang semakin maju,” pesannya.

Disisi lain, Kapolres Beltim AKBP Indra Feri Dalimunthe, S.H., S.I.K., M.H., M.M yang hadir memantau jalannya Diskusi Wartawan kepada awak media mengatakan bahwa kegiatan Dialog Wartawan di wilayah Belitung Timur ini sebagai bentuk solidaritas antara Polres dan Wartawan di Belitung Timur. Untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *