Pungli Marak Di Samsat Jakarta Selatan Instruksi Kapolri Menghapus Pungutan Liar Hanya Slogan

Jakarta,-
Pemberlakuan ganjil-genap di beberapa  kawasan Jakarta Raya tampaknya tidak berpengaruh bagi warga berkantong tebal.

Dalam upaya menunjang aktivitas sehari-hari bagi yang berkantong tebal banyak cara yang dilakukan agar mobilitas pada jam pemberlakuan Ganjil-genap terus berjalan, misal dengan cara menambah mobil baru dan memesan plat nomor kendaraan.

Termasuk juga bagi  mereka yang terlanjur  memiliki dua mobil  dengan no plat yang sama-sama ganjil atau sama-sama genap, maka kondisi tersebut bisa diurus di Samsat agar menjadi berbeda.

Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh oknum petugas Samsat Jakarta Selatan.

Mereka melakukan bancakan terhadap warga yang ingin melakukan permohonan perubahan nomor plat kendaraan roda empatnya.

Pantauan mediakota (16/12), tarif yang dikenakan kisaran  Rp, 1,5 Jt, ini telah dialami oleh pemohon yang berinisial  Ar.
“Saya biaya  habis Rp, 1,5 Jt,” ucap Ar warga asal Lb Bulus, Jakarta Selatan tersebut.

Tidak itu saja, Samsat Jakarta Selatan juga diduga melakukan pungli untuk perpanjangan pajak yang status kenderaan masih mencicil, pajak  5 tahunan, dan mutasi.

“Untuk cek fisik warga dikenakan biaya sebesar Rp30 ribu. Sementara untuk mengurus mutasi kendaraan ke luar daerah warga dipungut biaya pendaftaran kisaran Rp800 ribu  roda empat. roda dua sekitar  Rp 500 ribu,” ucap sumber yang mengaku sebagai calo tersebut

Hal lain, selain pungli di cek fisik dan di loket mutasi, wajib pajak yang akan membayar pajak perpanjangan kendaraan juga di pungli oknum petugas Samsat Jakarta Selatan  dengan alasan membantu untuk mempermudah, wajib pajak dipatok Rp30 ribu sampai Rp50 ribu untuk sekali transaksi.

Hal inilah yang dialami para wajib pajak yang tak memiliki Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), karena masih kredit. Sehingga, tanpa perlu melampirkan surat keterangan dari leasing.

Terkait masih maraknya pungli dan percaloan di SAMSAT Selatan, pegiat anti korupsi DJ Sembiring sangat menyayangkan hal itu masih terjadi.

“Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan Instruksi agar kepercayaan publik senantiasa terjaga dengan baik, maka instruksi tersebut jangan hanya sebagai slogan,” ucap pegiat anti Korupsi ini.

Menurutnya, dengan maraknya calo dan pungli disana, “saya menduga ada oknum yang membeking ” ucap Sembiring.

“Karena terus berlangsung, saya menduga ada aksi setor menyetor sehingga oknum pejabat terkesan tutup mata,” terang aktifis anti korupsi ini.

Terkait hal tersebut ketika dikonfirmasi  kepada Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes  Pol Komaruddin melalui peaan singkat WA. ternyata tak ada balasan hingga berita ini diturunkan. (Fero/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *