Jakarta, mediakota.com – Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial UMKM SEPTHINDO EXPO 2025. Merupakan wadah kolaborasi antar pelaku industri pariwisata, institusi dan UMKM dalam berbagai sektor digelar The Ballroom Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (09/08/25). Menyajikan talkshow inspiratif Bincang Budaya & UMKM, Bincang Haji dan Bincang Bisnis bersama Kementerian Kebudayaan, BPH (Badan Penyelenggara Haji), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Ajik Krisna (Pengusaha Nasional) dan tokoh-tokoh nasional lainnya.
Ajik Krisna (Gusti Ngurah Anom) selaku Owner Krisna Oleh-Oleh Bali menjelaskan bahwa dirinya pernah mengisi seminar sebagai pembicara di berbagai Kabupaten/Kota. Permintaan pembukaan outlet di berbagai Provinsi juga banyak. Tentunya berbicara oleh-oleh bisa dibawa ke daerah lain. Kalaupun dibuka di tempat lain tidak sama dengan Bali. Karena berbicara Bali kita ada 5 ribu item. Kalau keluar Bali hanya bisa cemilan saja karena kalau di Bali itu pariwisata. Artinya daya beli tinggi dan target marketnya banyak.
Ajik Krisna selalu berbisnis dengan hati. Artinya segala sesuatu saya harus bisa membantu siapa pun, begitu ada rezeki kita bagikan. Kebetulan karena pandemi kita melihat ada beberapa anak-anak penyandang disabilitas sekitar 1-2 orang mencoba untuk mengurus cleaning service. Ternyata setelah dicoba dan dievaluasi ternyata anak-anak penyandang disabilitas lebih rajin dibandingkan anak normal. Begitu kita buka pabrik pada tahun 2020 Pabrik Pie Susu Ajik yang sekarang ada 14 Varian. Jumlah karyawan kami di Bali ada 300 orang. Kita utamakan anak-anak difabel. Tapi yang melamarnya tidak banyak, artinya persentasinya masih banyak anak normal. Untuk ukuran Krisna itu sudah banyak untuk menerima anak-anak penyandang disabilitas karena aturan Pemerintah itu wajib 2% menampung anak-anak penyandang disabilitas. Sedangkan kalau swasta itu wajib minimal 1%. Sedangkan Krisna kalau dihitung dengan jumlah karyawan sekarang sudah hampir 5%.
Ajik Krisna berterima kasih karena sudah kedua kalinya diundang SEPTHINDO. Pertama di Hotel Aston Bali, dan kedua disini di Hotel Aryaduta Menteng Jakarta. Banyak UMKM yang ada disini dan tentunya target pasarnya banyak. Disini ada beberapa produk pembeli dari UMKM itu tempat dan penjualannya sangat bagus. Harusnya mendapatkan lokasi penjualan yang bagus seperti di Bandara.
“Terkait skill keterampilan saya hanya SD dan SMP, ilmu juga tidak punya tetapi ilmunya adalah tulus, kerja keras dan tidak banyak pendapat lain. Saat pandemi saya tidak punya skill membuat kue.Tetapi begitu pandemi saya melihat ada beberapa jajanan pasar itu rame. Saya penasaran apa kelebihannya. Biasanya kalau tempat makan banyak itu enak. Dari situ saya cari Chef orang Cina yang di Jogja, jadi saya ketemu saya mungkin tanya bisa buat pie susu, bakpia dan pie kukus. Akhirnya dia bisa buat dan kita kerja sama. Kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus.” tambah Ajik.
Ajik Krisna berpesan kepada teman-teman UMKM SEPTHINDO semoga kedepannya acara yang ketiga dibuat di Bali, nanti kita jamu makan siang dan malam.
( FrB )