Sumenep, Mediakota.com – Keheningan Desa Tenonan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, tiba-tiba pecah oleh kabar duka yang menggemparkan. H. Fadil, seorang petani yang dikenal ramah dan pekerja keras, ditemukan meninggal dunia akibat sengatan listrik di lahan pertaniannya. Ironisnya, nyawa beliau melayang akibat jebakan listrik yang sengaja dipasang oleh pamannya sendiri.
Investigasi mendalam yang dilakukan oleh tim media pada Minggu, 26 Januari 2025, mengungkap sejumlah fakta mengejutkan di balik tragedi ini. Saat diwawancarai, Hawiyah nama ssmaran, istri almarhum H. Fadil, mengaku tidak mengetahui pasti kejadian yang menimpa suaminya. Ia hanya menemukan tubuh sang suami dalam kondisi mengenaskan dengan luka bakar yang serius.
“Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, Pak. Saya hanya menemukan suami saya sudah tidak bernyawa di lahan pertanian. Katanya sih mau menebang kayu,” ujar Hawiyah dengan nada pilu.
Senada dengan ibunya, Susi nama szmaran, anak perempuan H. Fadil, juga mengaku tidak mengetahui penyebab pasti kematian ayahnya. Ia hanya menduga bahwa ayahnya meninggal dunia karena takdir. Namun, keterangan dari warga sekitar justru mengungkap cerita yang berbeda. Beberapa Saksi mata menyebutkan bahwa saat kejadian, baik Hawiyah maupun H. Suut, ayah korban, berada di lokasi kejadian bersama dengan korban. Bahkan, ada yang mengaku melihat Hawiyah berusaha melepaskan kabel listrik yang melilit tubuh H. Fadil.
Dugaan adanya kejanggalan dalam kasus ini semakin menguat dengan ditemukannya kabel listrik bertegangan tinggi yang dipasang melintang di lahan pertanian korban. Kabel tersebut merupakan milik H. Waris, paman H. Fadil, yang digunakan untuk mengoperasikan mesin bor. H. Waris mengaku bahwa kabel tersebut dialiri listrik 24 jam dan dipasang hanya setinggi satu setengah meter dari tanah.
“Kabel itu memang berbahaya, tapi kan itu lahan pribadi. Hanya keluarga yang boleh lewat,” ujar H. Waris berusaha membela diri.
Dari hasil investigasi, muncul sejumlah pertanyaan yang belum terjawab. Mengapa H. Waris memasang jebakan listrik di lahan pertaniannya? Apakah ada motif tertentu di balik tindakan tersebut? Dan mengapa keluarga korban terkesan enggan memberikan keterangan yang jelas?
Kematian H. Fadil bukan sekedar kecelakaan biasa. Ada dugaan kuat bahwa ada unsur kesengajaan di balik peristiwa tragis ini. Tindakan H. Waris yang memasang kabel listrik bertegangan tinggi di tempat yang mudah dijangkau, serta keterangan yang berbelit-belit dari keluarga korban, semakin memperkuat dugaan tersebut.
Kasus kematian H. Fadil ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas dan berkeadilan. Masyarakat berharap pihak kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini dan memberikan sanksi yang setimpal kepada pelaku. Selain itu, kasus ini juga menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya keselamatan kerja dan penggunaan listrik yang bertanggung jawab.
(R.M Hendra)