Rumah Tangga Yang Tercabik-cabik Oleh Nafsu Buta

Sumenep, Mediakota.com – Kehidupan rumah tangga yang seharusnya menjadi pelabuhan kasih sayang, kembali ternoda oleh aksi kekerasan yang mengguncang Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep. Kali ini, Sriwahyuni menjadi korban keganasan suaminya sendiri, Elke, dalam sebuah peristiwa pembacokan sadis yang menggemparkan warga. (9/10/2024)

Pernikahan yang baru berusia empat tahun seketika berubah menjadi mimpi buruk bagi Sriwahyuni. Kebahagiaan yang sempat mereka rasakan kini sirna ditelan kegelapan dendam dan kecemburuan buta yang membara di hati Elket. Ibarat bunga yang layu sebelum waktunya, rumah tangga mereka hancur lebur diterpa badai kekerasan.

Menurut keterangan H. Asmad, ipar Sriwahyuni, peristiwa tragis ini bermula dari kecurigaan yang tak berdasar yang menghantui pikiran Elke. “Elkiet menuduh Sriwahyuni berselingkuh, padahal selama ini istrinya tidak pernah memberikan alasan untuk dicurigai. Ia bahkan tidak memiliki ponsel,” ungkap H. Asmad dengan nada pilu.

Kecemburuan Elkiet mencapai puncaknya ketika ia memaksa Sriwahyuni untuk membeli kain kafan dan melakukan ritual aneh dengan Al-Quran. Seakan-akan, Elkiet telah merancang skenario kematian istrinya sendiri. Setelah ritual tersebut selesai, tanpa ampun Elke mengayunkan senjata tajamnya ke tubuh Sriwahyuni. Jari-jari tangan kirinya putus mengenaskan, menyisakan hanya jempol sebagai saksi bisu kekejaman yang dialaminya. Perutnya pun robek parah hingga usus terburai keluar.

Pernikahan mereka yang dulu indah, kini bagai pecahan kaca yang sulit disatukan kembali. Sriwahyuni kini tengah berjuang melawan kematian di RSUD Moh. Anwar Sumenep. Sementara itu, Elke telah diamankan oleh Satreskrim Polres Sumenep untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.

(R. M Hendra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *