Karawang, mediakota.com.com – Menanganggapi pernyataan orang tua kepala desa yang menganiaya warga , awak media menyambangi untuk menggali bagaimana awal mulanya masalah tersebut Jumat,7/2/2025.
Menurut pak Zenal korban kompresi'” hal tersebut bermula dari pemilihan kades Pasir Mulya pada sekitar Pebruari 2014 orang tua AM mengklaim bahwa dia sudah membantu mengeluarkan dana untuk sosialisasi saya dalam pildes.
Orang tua AM mengklaim bahwa dia sudah menghabiskan 75 juta, klaim yang ini saya yakinkan meskipun sebenarnya saya, wakil calon saya dan keluarga tidak pernah menerima uang tersebut.
Kemudian 4 hari sebelum hari H orang tua kades AM bertengkar hebat dengan istri sehingga urusan mendukung saya dia pasif.
Tibalah Hari H saat pemilihan saya rengking ke 3 dari 4 calon dengan suara 381 pil kades saya kalah. Berselang 2 Minggu dari hari pemilihan datang lah orang tua AM dia sebut kan habis 138 juta.
Lebih lanjut Zaenal menjelaskan ” saya heran ko tiba tiba orang tua AM menyodorkan kuitansi senilai 138 juta . Saya kaget dan menolak karena selama dia tidak aktif dan mundur dari mendukung saya , saya dan tim tidak pernah menerima uang atau apapun dari dia.
Saya ga pernah pinjem ke dia apa lagi sampai menjamin kan tanah yang dia duduki sekarang itu silakan kalau ada bukti perjanjian kita bedah di pengadilan,” Yang dia terangkan itu semua tidak benar, Itu jelas penyesatan fakta silakan buktikan di pengadilan”. Kata Zenal.
Orangtua Zenal
Selanjut nya awak media bertanya kaitan dengan kemungkinan warisan . ” Nah kaitan dengan warisan yang belum di bagikan ini jelas salah kaprah katanya ada ga bukti Syah bahwa itu tanah orang tua dia yang belum di wariskan . Tanah ini tanah ibu saya ibu haji Romlah dokumen tanah nya juga ada dari kakek saya yang bernama pa lampoko . Bukan jalur orang tua AM. Silakan mengkalim silsilah tanah yang dia serobot ada ga ? Kalo saya siap dengan data sejarah tanah ini. Bukan. Hanya dongeng.
Selanjutnya dia mengklaim bahwa ini tanah Hasil beli , saya tanya beli ke siapa ? Tanah nya aja masih di agun kan ke bank bni . Lalu sudah beli ke siapa dia ? Mana buktinya? Jangan cuma dongeng”. Kata zenal Sembari tersenyum.
Ketika awak media menanyakan harapan terkait tanah ini. ” Buat saya sih santai aja kita adu dokumen saja dengan dia saya jamin ga bakal berani dia karena ga punya dokumen yang Syah, sampai sekarang BPN menyatakan itu
Masih milik pa haji Ahmad Idris . Terakhir saya tantang dia melalui media ini untuk adu dokumen dan riwayat tanah tersebut silakan mau dimana ? simpel kok! “Tukas zenal.
( Oskar )