Akhirnya Munaslub Partai Berkarya Berhasil Digelar, Muchdi PR Jabat Ketum Beringin Karya

Minggu | 12 Juli 2020 | 16:03:12 WIB
Kejaksaan Agung RI

FOTO : ISTIMEWA/MEDIAKOTA

MEDIAKOTA.COM,-Jakarta,---
Di tengah kisruh di tubuh partai Berkarya terkait pro-kontra Munaslub yang digagas Presidium Penyelamat Partai dan berbuntut pembubaran paksa oleh pihak Ketua Umum Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan jajarannya yang berlangsung baru-baru ini, bertempat di Grend Hotel Kemang, namun demikian Munaslub ternyata tetap berlangsung secara tecara virtual dan berhasil memilih ketua umum baru Mayjen (Purn) Muchdi Purwoprandono (Muhdi PR) dan Sekretaris Jenderal Badaruddin Andi Picunang, untuk masa Bhakti 2020-2025.

Badaruddin Andi Picunang, kepada media mengatakan,
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai Berkarya telah dilaksanakan, dengan memutuskan beberapa hasil diantaranya perubahan nama Partai Berkarya menjadi Partai Beringin Karya dan terpilihnya Ketua Umum Partai Beringin Karya Mayjen (Purn) Muchdi Purwoprandono. Termasuk menetapkan perubahan warna bendera partai yang awal mulanya kuning sekarang berubah menjadi warna dasar putih, logo partai tetap cuma cuma tulisannya yang dirubah menjadi partai Beringin Karya," ucap Badaruddin ketika diwawancara (11/7/2020), bertempat di bilangan Jakarta Selatan.

"Sebagaimana awal berdirinya partai Berkarya, awalnya memang namanya Beringin Karya disingkat Berkarya,” ujar Badaruddin.

Dikatakannya, terkait insiden di Hotel Grand Kemang, kami sudah mendapatkan izin dan pemberitahuan ke pihak terkait tentang pelaksanaan Munaslub yang tadi pagi harusnya kami mulai, pada (11/7) namun dirusak oleh teman-teman yang merasa para pemilik atau pengurus dari Partai Berkarya, untung saja kami menahan diri karena takut terjadi perseteruan fisik," ujar Badaruddin Andi.

"Kami menyampaikan Munaslub kali ini sesuai dengan tata tertib organisasi sesuai amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, dan sesuai dengan undang-undang partai politik nomor 2 tahun 2011 dimana Partai harus hidup dan harus dikelola secara demokratis dan perlu adanya evaluasi -evaluasi," terang Andi.

"Melihat kondisi partai fakum, tidak ada terjadinya proses pelaksanaan yang baik dalam hal manajemen untuk pengelolaan partai sehingga kebijakan-kebijakan yang di dapatkan teman-teman di daerah adalah kebijakan sepihak tidak diputuskan secara demokratis, bahkan pasca Rapimnas 3 di Solo di mana pada saat itu saya selaku Sekjen dan memimpin kegiatan itu untuk mengangkat Pak Tomi menjadi Ketua Umum dan pak Priyo menjadi Sekjen, ternyata jauh dari harapan begitu pula dengan pengelolaan partai tak pernah melakukan rapat- rapat evaluasi baik itu rapat harian maupun rapat pleno," tegas Andi lagi.

"Hingga Maret 2020 beberapa forum-forum diskusi memberi masukan kepada partai untuk segera melakukan evaluasi namun tidak digubris dan puncaknya adalah terbentuknya Presidium Penyelamat Partai Berkarya dengan program utamanya melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang sekarang ini kita laksanakan," terang Andi.



Tinggal sekarang ini dalam 1X24 jam kami akan susun bersama tim formatur, dan insya Allah besoknya kami akan serahkan ke pemerintah untuk segera mendapat pengesahan sehingga langkah kami untuk memperbaiki partai ini menjadi lebih baik dan memiliki dasar hukum untuk melangkah ke depan menuju visi-misi partai demi kesejahteraan masyarakat Indonesia," ucap Andi mengakhiri. (fa)