Manggar, Belitung Timur – Dalam rangka mendukung pengembangan kompetensi teknis dalam menulis ilmiah dan kreatif, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Belitung Timur menggelar BoothCamp Pelatihan Menulis Ilmiah dan Kreatif dengan tema “Menulis untuk Membangun Bangsa: Dari Ide Kreatif ke Informasi Ilmiah yang Berdampak”. Kamis (14/11/2024).
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Diskominfo SP Kabupaten Belitung Timur Bayu Priyambodo. SE.MT, Dr. Dewi Lusiana selaku Dosen Universitas Indonesia dan Dr. Mahardhika Zifana selaku dosen UPI Bandung, juga Mantan Koresponden Kompas,Tokyo, Dr. Yusron Ihza yang merupakan Alumnus Tsukuba University, Japan.
Dr. Mahardhika Zifana salah satu Narasumber mengatakan bahwa Seorang Jurnalis tak pernah berhenti belajar dan selalu ingin mengembangkan diri lewat menulis. Berlatih menulis dengan jernih adalah cara terbaik untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreativitas.
Ia juga mengapresiasi antusias wartawan di Belitung Timur mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Diskominfo SP Beltim ini.
“Saya antusias melihat wartawan di Beltim untuk mempelajari teknik menulis berita, menulis ilmiah dan kreatif. Semoga dapat bermanfaat bagi insan pers di Beltim,” kata Mahardhika.
Ia sebutkan, dalam menulis berita yang baik dan benar itu setiap jurnalis harus memiliki manajemen yang efektif.
“Manajeman efektif bagi setiap jurnalis dalam menulis berita sangat penting karena jurnalis itu dikejar deadline. Dalam menulis berita, dunia jurnalistik punya kerangka waktu yang sedikit sehingga kualitas berita harus tertata dan terkelola dengan baik,” terangnya.
Ia sangat berharap setiap jurnalis dapat sering berlatih menulis dalam mengelola sebuah tulisan dan mengasah kemampuan jurnalistik.
“Makin sering berlatih menulis maka kita akan semakin terbiasa dalam menulis berita,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Dr. Dewi Lusiana selaku Dosen Universitas Indonesia juga sharing terkait industri informasi yang terus menerus berkembang dari tahun ke tahun.
” karena banyaknya perubahan yang terjadi di industri jurnalistik. Sehingga seorang jurnalis itu penting sekali memahami setiap perubahan dikarenakan pengaruh tekhnologi yang didasari oleh tantangan dan peluang,” sebutnya.
Ia juga katakan ada prioritas utama yang menjadi kebutuhan dasar seorang jurnalis yaitu Kecepatan informasi, data dan IT.
Kemudian Mantan Koresponden Kompas,Tokyo, Dr. Yusron Ihza yang merupakan Alumnus Tsukuba University, Japan yang saat ini selaku Narasumber juga memberikan tips, trik dan cara untuk membuat suatu tulisan bagi seorang jurnalis.
” Setiap wartawan harus memiliki itikad dan tujuan yang baik dalam melaksanakan tugas kewartawanannya termasuk pedoman 5 W +1 H untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Yusron juga katakan bahwa Kita menulis berita tentunya ada maksud, tujuan dan nilai berita. Semua kembali pada hati, itikad atau niat dan tujuan yang baik. Ini yang harus menjadi perhatian bagi tiap jurnalis.
” Di era transformasi digital saat ini, ilmu jurnalistik bukan hanya mengenai berita yang menarik, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip kebenaran, kebaikan dan integritas. Dengan pedoman dan teknik penulisan berita 5W + 1H, niat dan tujuan menyampaikan pesan kepada masyarakat akan tercapai. Prinsip kebaikan dan kebenaran terutama di era digital saat ini,” ujarnya.
Yusron berharap setiap jurnalis yang memiliki tugas mulia, dapat terus menyampaikan informasi dan menjadi jembatan aspirasi masyarakat. Untuk itu, penting bagi jurnalis agar selalu membekali diri dengan pengetahuan, kompetensi dan semangat yang tinggi.
Saat ditemui setelah acara Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Bayu Priyambodo. S.E. M.T mengapresiasi kehadiran tiga Narasumber pada acara ini yang memberikan sharing dengan berbagi pengalamannya bagi wartawan di Beltim.
“Saya mengapresiasi kehadiran Narasumber dari praktisi dan akademisi untuk memberikan pengetahuan di era transformasi digital saat ini,” ujar Bayu yang akrab dipanggil MB.
MB juga sebutkan bahwa tujuan dilaksanakan acara tersebut yaitu untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama wartawan di Beltim.
“Kita mencoba berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas SDM jurnalis dan meningkatkan kualitas tulisannya,” ungkap Bayu.
Ia menjelaskan juga melalui Narasumber yang dihadirkan, para wartawan di Beltim akan lebih menjadi wartawan yang profesional dan berkompeten dalam memberikan informasi yang baik dan benar sesuai kaidah jurnalistik.
“Dengan menghadirkan narasumber tersebut mudah-mudahan akan menambah kapasitas dan kualitas SDM wartawan sehingga bisa menjadi agen kita dalam menyebarluaskan informasi terkait pembangunan di Beltim,” paparnya.
Disinggung terkait judul dari kegiatan yaitu “Bootcamp” menurut MB itu hanya sebagai judul dari situasi dan kondisi yang sedang buming, sedang trend saja.
Menurutnya judul tersebut sebagai pemusatan latihan Coaching Clinic dengan menghadirkan best practice atau praktik baik (tulisan yang berisi pengalaman keberhasilan) yang sudah dilaksanakan, mungkin sudah syarat keilmuannya. Sehingga bisa dikolaborasikan dengan pengalaman teman-teman jurnalis disini. Intinya ada peningkatan kapasitas.
Ia juga sampaikan untuk kelanjutan setelah digelarnya acara hari ini, akan terus dilakukan.
” kita akan usahakan terus mencari Narasumber yang tematiknya lain. Inikan dari sisi Peneliti, dari sisi Mantan Kontributor Kompas dan dari Dosen juga. Maka kelak mungkin dari Youtober atau Influenzer,” tekan MB.
MB inginkan khasanah berpikir kawan-kawan media itu semakin bertambah.
” biasanya nulis, dikasih pengalaman peneliti jadi tulisannya buy riset jadi ada risetnya,” ungkapnya.
MB juga mengajak kawan-kawan media untuk tetap menjalin kekompakan dan saling bersinergi, berkolaborasi guna membangun Belitung Timur melalui berita yang akurat terkait kinerja Pemerintah dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Belitung Timur ini.