Tangsel, Mediakota.com – Dalam dua bulan terakhir satuan reserse narkoba (Sat Res Narkoba) Polres Tangerang Selatan berhasil mengungkap perkara yang menonjol terkait narkotika dengan pengamanan lima belas (15) orang tersangka (11 laki laki, 4 perempuan) yang mencakup dalam tiga ( 3) klaster/kelompok.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Victor DH Inkiriwang, SH, SIK, M.Si. dalam konferensi pers di Polres Tangerang Selatan, pada kamis, (24 Oktober 2024).
“berkat kerja keras dan maksimal rekan rekan dari Satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Selatan, menghasilkan hasil yang sangat luar biasa bahwa ada beberapa hal menonjol yang berhasil diungkap pada periode agustus sampai dengan September 2024. Ada tiga cluster atau kelompok yaitu satu pemain/pelaku antar pulau dan dua kelompok merupakan jaringan internasional”terang AKBP Victor dalam konferensi pers tersebut.
“dari penutupan tersebut secara umum ada 15 tersangka yang diamankan, barang bukti yang diamankan ganja 642 Kg (dengan 8 orang tersangka), Sabu 7,8 Kg (dengan 4 tersangka) dan Serbuk Ekstasi atau MDMA 1,1 Kg (dengan 3 orang tersangka) )”lanjutnya.
Lebih lanjut dalam konferensi pers yang disampaikan oleh pihak Bea Cukai tersebut, Kapolres Tangerang Selatan menjelaskan bahwa penangkapan tersangka narkotika jenis Sabu dan MDMA jaringan internasional, merupakan hasil kolaborasi Sat Narkoba Polres Tangsel dengan Bea Cukai Soekarno Hatta dan Bea Cukai Pasar Baru.
Modus Operandi Para Pelaku
Dalam konferensi pers tersebut AKP bachtiar Noprianto, SH, MH Kasat Narkoba Polres Tangsel menjelaskan ada berbagai modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku perlindungan narkotika jenis ganja, sabu dan MDMA.
“Modus operandi peredaran narkotika jenis ganja yaitu dijual melalui media sosial, dimana mengendalikan jaringan Sumatera-Jawa yang mengedarkan Ganja ke seluruh Wilayah Indonesia” jelas AKP Bachtiar.
“Untuk modus operandi sabu disamarkan bersama barang bawaan penumpang untuk mengelabuh petugas, dikendalikan oleh jaringan Internasional yang berasal dari Afrika. Sedangkan untuk modus operandinya MDMA disimpan menggunakan tong stanles asbak rokok untuk mengelabuhi petugas, mengendalikan Jaringan Internasional yang berasal dari China”ujarnya.
Sementara itu pihak Bea Cukai mengungkapkan komitmennya berkolaborasi dengan Polri untuk anggota perdagangan narkotika.
“Bea petugas dimanapun selalu siap berkolaborasi, bersinergi dengan Polri, BNN, TNI dan masyarakat untuk anggota perdagangan narkotika.kami juga menghimbau peran serta masyarakat untuk aktif menyampaikan informasi terkait dengan perlindungan narkotika”ujar Sutikno dari Bea Cukai Soekarno Hatta.
Hadir dalam konferensi pers tersebut Kompol Rizkyadi Saputro, SIK (wakapolres Tangsel), Syarif Hidayat (Direktur Interdiksi Narkotika, Kantor Pusat Ditjen Bea Dan Cukai), Sutikno (Kabid P2 KPU BC Tipe C Soekarno Hatta) dan Andi Rusland (Kasi Penindakan dan Penyidik Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP C Pasar Baru).
( Agustinus )