Kemenparekraf Gelar Seminar Kreatif Ekonomi Review 2019

Selasa | 26 November 2019 | 14:55:30 WIB
Kejaksaan Agung RI

FOTO : ISTIMEWA/MEDIAKOTA

MEDIAKOTA.COM,-Jakarta,----
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hari ini (26/11/2019) menggelar Creative Economy Review. Acara ini membahas kondisi ekonomi kreatif (ekraf) nasional serta prospek kedepan, Pembangunan industri belakangan ini difokuskan dan berorientasi ekspor dan subsitusi impor serta diversifikasi produk dan jasa untuk penciptaan nilai tambah, gelar sinar ini bertempat di Balai Kartini Hotel, Jakarta Selatan.

Bekerja sama dengan institusi perguruan tinggi dan melibatkan stakeholder ekraf,
Kemenpar/Barekraf melakukan riset mengenai aspek yang terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif nasional. Riset yang dilakukan berfokus pada pengembangan produk,
metode pengembangan, strategi bisnis dan pasar, serta hal-hal terkait dengan kebijakan
ekonomi kreatif.

"Pemetaan potensi ekonomi kreatif sangat penting untuk menyusun grand strateg guna mencapai tujuan nasional di sektor ekonomi kreatif," ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo
Saat membuka Creative Economy Review di Balai Kartini Jakarta, Selasa 26/11/2019.

Berdasarkan hasil survei BPS yang dikutip dari Opus Creative Economy Outlook 2019, Produk
Domestik Bruto (PDB) Bekraf selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, PDB ekraf mencapai Rp989 triliin dan diprediksi tembus Rp1.100 triliun di tahun berikutnya. Pada 2019, diperkirakan mencapai Rp1211 triliun
sebelumnya.

Dengan dilakukannya riset dan membahas prospek Bekraf kedepan, diharapkan kontribusi PDB akan terus mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang atau 9.6 % lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah tenaga kerja sektor ekonomi kreatif yang menjadi salah satu indikator keberhasilan juga mengalami kenaikan. Pada 2016, penyerapan tenaga kerja pada bidang Bekraf mencapai 16.9 juta orang atau 14.28% dari total jumlah tenaga kerja nasional menjadi
17,7 juta orang dengan laju pertumbuhan 4,55% di tahun 2017.

Angka tersebut menunjukkan bahwa sifat inklusif ekraf telah mampu menarik orang dengan berbagai latar, umur dan gender. Indikator lain adalah peningkatan nilai ekspor ekraf nasional 2017 yang mencapai US$19,8 miliar.

Adapun negara tujuan ekspor tertinggi di antaranya adalah Amerika, Swiss, Jepang,
Jerman dan Singapura.
Creative EconomyReview membahas tiga topik utama, yaitu Konsep Kreativitas dan Inovasi untuk Pembangunan Ekosistem Kreatif, Strategi Peningkaton Nilai Tombah Ekonomi Kreatif, serta Riset Tematik-Sektoral untuk Penciptaan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain Co-Founder Kebun Ide dan Mbloc Space, Handoko Hendroyono; Co Founder & CEO Torch, Ben Wirawan Sudarmadji; Founder Spedagi, Singgih Susio Kartono. Dosen dan Peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Paksi C.K. Walandouw; Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Leo Aldianto; Database
Manager film.or.id, Agus Mediarta. Dekan Seni Rupa IKJ, Indah Tjahjawulan; Direktur Andri Yatmc, Ketua Program Magister Seni Rupa FSRD me, kikrik Kumara, Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual ITe, intan Rizky Mutiaz, Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, irfan D Prijambada, Kepala Pusat Kewirausahaan LPPMM ISI Yogakarta.

Serta melibatkan profesional dari berbagai latar belakcang pendidikan dan kompetensi. (fa)