MEDIAKOTA.COM,- Cilegon - Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPC HIPPI) Kota Cilegon periode 2019-2024 resmi dilantik oleh Ketua DPD HIPPI Banten Saiful Bahri, yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Cilegon, Jumat, (15/11/2019).

Hadir pada acara pelantikan tersebut, Ketua DPD HIPPI Banten, Saipul Bahri, Ketua Forum Komunikasi Pengusaha Cilegon (FKPC) Husen Saidan, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Cilegon, Andi Suhandi, para kalangan pengusaha di Kota Cilegon seperti, Abah Salim, H. Iye Iman Rohiman, beserta jajaran pengurus DPC HIPPI Kota Cilegon.

Ketua DPC HIPPI Kota Cilegon, H. Abdul Mutolib, mengatakan akan membangun sinergi dengan seluruh pengusaha. Akan tetapi, harus didukung oleh Pemerintah Kota Cilegon untuk menghidupkan kembali pengusaha kecil menengah.

"Untuk menghidupkan kembali usaha kecil menengah di Kota Cilegon, tentunya harus ada perhatian khusus dari Pemerintah Kota Cilegon. Untuk membangkitkan usaha kecil menengah yang ada di Kota Cilegon, bisa menambah ekonomi dan mendongkrak ekonomi rakyat dan masyarakat sehingga bisa meminimalisir pengangguran yang ada di Kota Cilegon," katanya.

Menurutnya, perhatian pemerintah kepada para pengusaha kecil khususnya terhadap pengusaha lokal harus lebih ditingkatkan agar home industri yang ada di Kota Cilegon dapat terus berjalan dan mengurangi tingkat pengangguran di Kota Cilegon.

"Harus ada upaya dari pemerintah untuk membimbing atau dengan menjalankan pembinaan terhadap industri kecil menengah yang baru. Sehingga jangan sampai Cilegon yang disebut lingkupnya sebagai industri berat, tapi pengusaha Cilegon sendiri banyak sebagai penonton, dan masyarakatnya hanya menerima kebisingan dan hiruk pikuk dari kalangan industri yang ada di Cilegon. Tentunya pemerintah harus memperhatikan itu agar bisa memeratakan ekonomi rakyat yang ada," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPD HIPPI Banten, Saiful Bahri mengatakan dengan semakin banyaknya persaingan usaha, pemerintah harus lebih memperhatikan pengusaha lokal terutama pengusaha kecil menengah.

"Banyak, karena kita engga terlepas dari persaingan dan itu kebanyakannya dari luar. Harus ada regulasi, karena kalau pemerintah sudah menerbitkan regulasi berbentuk Perwal (Peraturan Walikota) lah seperti itu, itu sudah merupakan setengah keberhasilan. Jadi jangan dibiarkan saja berjuang masing-masing," ujarnya.

Saiful Bahri berharap, dengan dilantiknya pengurus DPC HIPPI Cilegon dapat menjadi fasilitator antara pemerintah dan pengusaha.

"Organisasinya jalan, bisa membantu pengusaha HIPPI yang belum punya akses, untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Kan fasilitator yah, untuk mengangkat yang kecil jadi gede, yang menengah jadi gede, dan juga menjaga kekompakan," ungkapnya. (Sari).